Generasi Z dikenal sebagai generasi digital-native, penuh ide, dan sering kali memiliki cara kerja yang berbeda dari generasi sebelumnya. Memimpin mereka membutuhkan pendekatan yang unik—kombinasi antara fleksibilitas, empati, dan visi yang kuat. Di Bahtera Adi Jaya, cerita tentang bagaimana sebuah tim Gen Z dipimpin menuju kesuksesan menjadi inspirasi besar.
Dipimpin oleh Thomas Tirta Rahardjo, Divisi IT Bahtera Adi Jaya tidak hanya berhasil mentransformasi sistem digital perusahaan, tetapi juga menciptakan budaya kerja yang harmonis antara generasi. Hasilnya? Penghargaan "Best Team Performance 2024" sebagai bukti keberhasilan kepemimpinan ini.
Mengenal Anggota Divisi IT Bahtera

Kesuksesan tidak hanya datang dari hasil akhir yang gemilang, tetapi juga dari tim di balik layar yang bekerja keras dengan semangat dan dedikasi. Divisi IT Bahtera Adi Jaya adalah perpaduan unik dari generasi berbeda yang bekerja bersama untuk menciptakan perubahan besar. Dipimpin oleh Thomas Tirta Rahardjo, yang membawa pengalaman dan perspektif matang, tim ini juga diperkuat oleh tiga anggota berbakat dari generasi Gen Z—Bayu Anggara, Alfin Choirul Ma’arif, dan Olivia Marta Harin.
Kepala Divisi IT

Sebagai pemimpin tim, Thomas memiliki peran besar dalam menyatukan generasi yang berbeda di Divisi IT. Dengan gaya kepemimpinan yang penuh empati, ia memahami bahwa Gen Z memiliki pendekatan kerja yang unik dan kebutuhan yang berbeda dari generasinya.
“Saya percaya bahwa memimpin bukan hanya soal memberi arahan, tapi juga soal memahami. Saya berusaha menciptakan lingkungan di mana anggota tim, terutama yang berasal dari generasi muda, merasa didukung untuk berkembang dan bereksperimen,” ungkap Thomas.
Dengan pengalaman yang luas di bidang IT, Thomas membawa visi strategis dan keahlian teknis yang menjadi pondasi bagi keberhasilan tim. Namun, lebih dari itu, ia juga seorang mentor yang selalu siap memberikan arahan berdasarkan pengalaman panjangnya.
System Admin

Bayu adalah orang yang selalu memastikan sistem berjalan mulus, bahkan di tengah tekanan besar. Sebagai bagian dari generasi Gen Z, Bayu dikenal dengan sifat eksploratif dan keinginan besar untuk belajar hal baru.
Dengan kepribadiannya yang tenang namun penuh rasa ingin tahu, Bayu adalah tulang punggung teknis tim, memastikan semua berjalan sesuai rencana.
IT Specialist

Sebagai salah satu inovator di tim, Alfin membawa pendekatan analitis yang khas generasi Gen Z: cepat tanggap, fokus pada solusi, dan berorientasi pada hasil. Namun, bagi Alfin, keberhasilan tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kerja sama tim.
Alfin percaya bahwa komunikasi yang baik adalah kunci keberhasilan tim. Setiap kali ada masalah, ia selalu memastikan semuanya dibahas bersama hingga menemukan solusi terbaik.
Olivia Marta Harin – IT Specialist
Marta adalah sosok ceria yang membawa semangat baru ke dalam tim. Sebagai anggota Gen Z, ia memahami bahwa teknologi bukan hanya soal fungsi, tetapi juga bagaimana sistem tersebut dapat membantu orang bekerja lebih mudah.
Marta tidak hanya ahli dalam hal teknis, tetapi juga memiliki perhatian besar terhadap pengalaman pengguna, memastikan bahwa setiap solusi yang dikembangkan benar-benar membantu dan mudah digunakan.
Tantangan Memimpin Gen Z
Generasi Z sering kali memiliki reputasi sebagai generasi yang independen, kreatif, tetapi juga sulit diarahkan karena mereka lebih memilih fleksibilitas daripada aturan kaku. Bagi Thomas, yang berasal dari generasi berbeda, ini adalah tantangan baru.
“Saya tahu bahwa mereka bekerja dengan cara yang berbeda. Mereka suka bereksplorasi, butuh ruang untuk berkembang, dan tidak cocok dengan sistem yang terlalu kaku. Jadi, tugas saya adalah menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas mereka sambil tetap memastikan kami bergerak ke arah yang sama,” ungkap Thomas.
Keunikan Divisi IT Bahtera Adi Jaya terletak pada harmoni antara generasi berbeda. Di satu sisi, Thomas membawa kedewasaan, pengalaman, dan visi strategis. Di sisi lain, anggota tim Gen Z memberikan energi segar, keberanian untuk bereksperimen, dan cara pandang yang inovatif.
Thomas menggambarkan bagaimana tim ini bekerja bersama:
“Mereka punya ide-ide kreatif yang sering kali di luar dugaan. Sebaliknya, saya memberikan perspektif dari pengalaman saya untuk memastikan ide-ide itu bisa diterapkan dengan baik. Kami saling melengkapi.”
Bekerja bersama Gen Z memberi warna baru di Divisi IT. Mereka adalah generasi yang tumbuh di era digital, yang tidak takut mencoba pendekatan baru, dan selalu mencari cara untuk menyelesaikan masalah dengan lebih efisien.
Namun, Thomas memastikan bahwa energi mereka tetap terarah.
“Gen Z punya banyak potensi, tapi juga butuh bimbingan untuk mengarahkan kreativitas mereka. Saya tidak ingin membatasi ide-ide mereka, tetapi memastikan mereka tahu bagaimana mewujudkannya,” tambahnya.
Dengan pendekatan ini, Divisi IT Bahtera Adi Jaya tidak hanya berhasil menghadirkan transformasi digital, tetapi juga membangun budaya kerja yang harmonis antara generasi.
Pada akhirnya, yang membuat Divisi IT Bahtera Adi Jaya istimewa adalah hubungan yang terjalin di antara mereka. Tidak peduli dari generasi mana mereka berasal, mereka bekerja seperti sebuah keluarga kecil yang saling mendukung.
Perpaduan pengalaman Thomas dan energi Gen Z dari Bayu, Alfin, dan Marta menciptakan tim yang solid, penuh inovasi, dan siap menghadapi tantangan apa pun.
Rahasia Sukses Memimpin Tim Gen Z
1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Fleksibel
Thomas memahami bahwa Gen Z lebih menghargai fleksibilitas daripada struktur yang terlalu ketat. Ia menciptakan suasana kerja yang santai, di mana ide-ide baru bisa dengan bebas dibicarakan tanpa rasa takut.
“Pak Thomas memberi kami ruang untuk bereksperimen. Itu membuat kami merasa dihargai dan lebih percaya diri dalam bekerja,” ujar Bayu, System Admin Divisi IT.
Pendekatan ini tidak hanya membantu tim untuk bekerja lebih nyaman, tetapi juga memacu kreativitas mereka untuk menciptakan solusi inovatif.
2. Menjadi Mentor, Bukan Hanya Pemimpin
Sebagai pemimpin, Thomas tidak sekadar memberi arahan. Ia menjadi mentor yang selalu siap membantu timnya berkembang.
“Beliau sering berbagi pengalaman dan memberi masukan yang sangat membantu kami bekerja lebih fokus,” kata Alfin.
Dengan pendekatan ini, Thomas berhasil menjembatani perbedaan generasi, memastikan bahwa setiap anggota tim merasa didukung.
3. Membangun Kepercayaan dan Kolaborasi
Gen Z menghargai hubungan yang didasarkan pada kepercayaan. Thomas tidak mengontrol secara berlebihan, tetapi memberikan kebebasan yang bertanggung jawab.
“Pak Thomas tidak pernah membuat kami merasa tertekan. Bahkan tantangan besar pun diselesaikan dengan obrolan santai yang tetap efektif,” tambah Marta.
Kepercayaan ini menciptakan tim yang solid, di mana setiap anggota merasa menjadi bagian penting dari keberhasilan.
Hasil Kolaborasi yang Efektif
Di balik pendekatan kepemimpinan yang fleksibel, Divisi IT juga menghasilkan pencapaian teknis yang luar biasa. Mereka membangun sistem seperti ERP (Enterprise Resource Planning), DMS (Document Management System), WMS (Warehouse Management System), dan Inventory Planning yang mengubah cara kerja perusahaan secara drastis.
“Kami selalu mendengarkan kebutuhan divisi lain sebelum mengembangkan sistem. Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang memastikan sistem tersebut benar-benar membantu orang-orang di perusahaan,” jelas Alfin.
Proses pembangunan sistem ini melibatkan:
- Penelitian mendalam untuk memahami kebutuhan operasional perusahaan.
- Pengembangan solusi yang ramah pengguna dan mudah diintegrasikan.
- Pengujian tanpa henti untuk memastikan sistem berjalan lancar.
- Implementasi bertahap untuk membantu setiap divisi beradaptasi.
Setelah sistem baru diterapkan, hasilnya terasa di seluruh perusahaan. Semua divisi kini bekerja dengan lebih efisien, pengambilan keputusan lebih cepat, dan kolaborasi antar-divisi lebih lancar.
“Sistem ini membuat kami semua merasa terhubung. Sekarang, setiap divisi bergerak ke arah yang sama,” kata Thomas dengan bangga.
Penghargaan "Best Team Performance 2024" menjadi simbol dari kerja keras ini. Tetapi bagi Divisi IT, penghargaan ini bukan hanya tentang hasil, melainkan juga tentang perjalanan mereka.
“Penghargaan ini adalah pengingat bahwa kerja sama dan komunikasi adalah segalanya,” ujar Marta.
Kisah Divisi IT Bahtera Adi Jaya adalah bukti bahwa memimpin Gen Z membutuhkan pendekatan yang berbeda—lebih empati, fleksibilitas, dan kepercayaan. Tetapi dengan pendekatan yang tepat, potensi mereka bisa melebihi ekspektasi.
Thomas sendiri mengakui bahwa ia juga belajar banyak dari timnya:
“Gen Z punya cara pandang yang berbeda, dan itu menginspirasi saya. Mereka mengajarkan saya untuk lebih terbuka terhadap ide-ide baru.”
Kisah sukses Divisi IT Bahtera Adi Jaya membuktikan bagaimana teknologi dan gaya kepemimpinan yang tepat dapat membawa perubahan positif dalam dunia bisnis.
Dengan sistem yang saling terintegrasi, perusahaan mampu menciptakan sinergi yang kuat di seluruh divisi, meningkatkan efisiensi, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan kepemimpinan yang suportif dan kolaboratif, tantangan bisa diubah menjadi peluang, dan ide-ide besar bisa diwujudkan menjadi inovasi nyata. Temukan solusi Anda bersama Bahtera di sini.