Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia dan perairan laut yang sangat luas. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemilik wilayah perikanan paling subur di dunia. Pada tahun 2020, sektor perikanan menyumbang 2,8% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Namun, Indonesia baru memanfaatkan 7,38% dari potensi area untuk produksi akuakultur, dengan udang menjadi komoditas bernilai tinggi.
Memberikan Dukungan untuk Mencapai Tujuan Ambisius
Dengan tujuan ambisius pemerintah untuk meningkatkan produksi akuakultur hingga 10,4% pada tahun 2024, petani akuakultur perlu memastikan kelancaran produksi. Salah satu hal penting adalah memastikan ketersediaan pakan akuakultur yang menyediakan nutrisi esensial bagi hewan ternak, yang berperan dalam menjaga sistem imun, pertumbuhan, dan reproduksi.
Hewan akuatik sangat bergantung pada kesehatan usus mereka untuk menjaga kesejahteraan secara keseluruhan. Hewan yang mengalami stres dapat mengalami gangguan pada saluran pencernaan, yang berakibat pada penurunan fungsi penghalang dan penyerapan nutrisi. Komposisi diet dan bahan pakan dapat memengaruhi struktur usus dan keseimbangan mikrobiota, yang pada akhirnya berdampak pada fungsi pencernaan.
Peran Aditif Pakan dalam Akuakultur
Penggunaan aditif pakan dapat menjadi solusi untuk mendorong pertumbuhan yang sehat bagi ternak akuakultur. Aditif pakan juga dapat meningkatkan pemanfaatan pakan dan meningkatkan ketahanan stres pada spesies akuakultur. Aditif pakan umumnya bersifat non-nutritif dan hadir dalam berbagai bentuk, seperti pengikat pelet, probiotik, prebiotik, zat fitogenik, dan antioksidan.
Probiotik dan prebiotik dapat meningkatkan respons imun, pencernaan, dan kualitas air. Sementara itu, asam lemak esensial, jamur, rumput laut, asam organik, enzim, dan minyak esensial berperan dalam pertumbuhan, ketahanan terhadap patogen, kinerja ternak, dan parameter darah. Berbagai jenis aditif pakan memiliki fungsi yang berbeda untuk kesejahteraan ternak secara keseluruhan. Oleh karena itu, petani akuakultur perlu memahami jenis aditif pakan yang sesuai untuk memastikan pemanfaatan yang optimal.
Selain itu, vaksinasi tidak memungkinkan untuk udang karena keterbatasan sistem imun mereka. Penggunaan antibiotik juga dibatasi karena masalah keamanan, lingkungan, dan resistensi antimikroba. Oleh karena itu, petani akuakultur perlu mengambil langkah ekstra untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan ternak demi keberhasilan budidaya.