Dalam beberapa tahun terakhir, industri makanan dan minuman terus mengalami perubahan akibat berbagai faktor, mulai dari pandemi, inflasi, hingga perubahan gaya hidup konsumen. Salah satu industri yang ikut terdampak adalah industri roti dan kue. Setelah tren makanan sehat meningkat selama pandemi, kini tantangan baru muncul—bagaimana pelaku usaha dapat mempertahankan bisnis mereka di tengah ketidakpastian ekonomi dan perubahan tren konsumsi?

Menyesuaikan Diri dengan Permintaan Pasar

Saat ini, konsumen tidak hanya mencari makanan sehat tetapi juga mempertimbangkan aspek harga dan nilai gizi dari setiap produk yang mereka beli. Dengan meningkatnya harga bahan baku seperti tepung dan gula, banyak pelaku usaha roti harus mencari cara agar tetap kompetitif tanpa mengorbankan kualitas produk mereka.

Salah satu cara industri roti menyesuaikan diri adalah dengan menawarkan varian produk yang lebih ramah di kantong, seperti roti dengan ukuran lebih kecil atau bahan alternatif yang lebih terjangkau namun tetap bernutrisi. Selain itu, tren roti rendah gula dan tinggi serat semakin diminati, mengingat meningkatnya kesadaran konsumen terhadap kesehatan jangka panjang.

Visual Tetap Menjadi Kunci di Era Digital

Di era media sosial, tampilan produk masih menjadi faktor utama dalam menarik perhatian konsumen. Namun, tantangan bagi industri roti saat ini adalah bagaimana mempertahankan tampilan yang menarik sambil tetap menjaga efisiensi biaya produksi.

Untuk mencapai kualitas terbaik, pelaku usaha roti harus memastikan tekstur dan volume produk tetap optimal. Penggunaan bahan tambahan seperti Spongolit® dari BASF dapat membantu menjaga aerasi produk, menghasilkan tekstur yang lebih ringan, serta mengurangi kandungan kalori tanpa mengorbankan tampilan dan rasa.

Adaptasi Digital dan Inovasi Rantai Pasok

Selain inovasi produk, transformasi digital juga berperan besar dalam keberlanjutan bisnis roti saat ini. Dengan meningkatnya tren belanja online, banyak toko roti kini beralih ke platform digital untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Strategi pemasaran berbasis media sosial dan e-commerce menjadi kunci utama dalam meningkatkan penjualan.

Di sisi lain, rantai pasok yang lebih efisien juga menjadi fokus bagi banyak pelaku usaha. Menjalin kerja sama dengan pemasok bahan baku yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan dan efisiensi produksi menjadi langkah penting agar bisnis tetap bertahan.

Menjaga Kualitas di Tengah Tantangan

Meskipun kondisi pasar terus berubah, satu hal yang tetap menjadi prioritas bagi industri roti adalah kualitas produk. Konsumen masih mencari roti yang lezat, bergizi, dan aman dikonsumsi. Oleh karena itu, memastikan pemilihan bahan yang tepat serta menerapkan standar produksi yang baik tetap menjadi faktor utama dalam keberhasilan bisnis roti di tahun 2024.

Bagi pelaku usaha, inovasi dan fleksibilitas adalah kunci untuk bertahan di tengah ketidakpastian. Klik di sini untuk menemukan solusi bahan baku terbaik yang dapat membantu bisnis roti Anda.